Sunday, February 19, 2017

Cara Pembuatan Visa Schengen

Sepulangnya dari jalan-jalan saya di Eropa, banyak teman bertanya kepada saya, bagaimana caranya membuat Visa Schengen? Apa kiat dan tips nya agar bisa lancar dalam membuat visa schengen? Well, kalau udah ngomongin soal Visa, anda nggak sendirian kok...saya pun selalu deg-deg an. Pasti adaaaa aja perasaan kawatir kalau syaratnya kurang lengkap lah, nggak sesuai sama aturan di embassy nya lah, sampai ke visa nya yang kemungkinan tidak ter-granted. Apapun kekhawatiran anda, yang terpenting adalah persiapan kita, banyak berdoa dan optimis saja bahwa Visa nya bakal dapet.

Menyusuri kota Berlin
source: dokumen pribadi
Nah, berhubung saya udah pernah ngadepin gimana rasanya nyiapin syarat dan mengalami proses pengajuannya, rasanya pengen banget berbagi pengalaman di sini, dan mudah-mudahan bisa jadi referensi untuk anda yang akan mengajukan permohonan Visa Schengen.
Awalnya dulu sebelum saya berangkat ikut suami ke UK, keinginan untuk membuat Visa Schengen itu udah ada (saking semangatnya tho mau ke benua biru itu), tetapi kemudian suami mengingatkan bahwa sebaiknya bikin Visanya nanti saja pas sudah sampai di Inggris dan mendekati keberangkatan ke Eropa. Yo wes, akhirnya saya memutuskan untuk mengamini perkataan suami tersebut.

Menentukan tempat pembuatan visa Schengen

Sebelum apply, kita harus tahu negara mana yang termasuk area Schengen, jadi kita bisa memutuskan mau pergi ke negara mana saja dan untuk waktu berapa lama.
Ada 26 negara yang tergabung dalam area Schengen yaitu: Austria, Belgia, Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Iceland, Italia, Luxembourg, Lithuania, Latvia, Malta, Belanda, Norwegia, Portugal, Polandia, Slovakia, Slovenia, Swedia, Spanyol, Swiss, dan Liechtenstein.
Untuk menentukan dimana akan mengajukan permohonan visa Schengen, maka terlebih dulu tentukan negara mana yang pertama kali kita datangi atau negara yang rencana durasi kunjungannya paling lama selama perjalanan tersebut. Kita harus memilih ya.. Dari pengalaman saya kemarin, karena meskipun Italia bukanlah negara pertama yang saya datangi, tetapi rencananya Italia akan menjadi negara yang paling lama saya jelajahi, So, saya dan suami memutuskan untuk membuat permohonannya di Kedutaan Italia saja, hehehe..

Syarat-syarat dan dokumen yang diperlukan untuk pembuatan Visa Schengen

Pada saat membuat visa Schengen di perwakilan konsulat jenderal kedutaan besar Italia, berikut ini adalah dokumen yang saya sertakan sebagai syarat dan kelengkapannya:

1. Paspor asli yang masih berlaku
2. Surat pernyataan yang isinya mencakup informasi siapa yang akan mengajukan visa disertai detil informasi berapa lama perjalanan dan itinerary kita selama di negara Schengen. Dalam hal ini, perlu juga kita cantumkan rincian alamat tempat tinggal kita di setiap kota atau negara yang kita kunjungi. Untuk itu, saran saya sebaiknya anda melakukan reservasi penginapan yang mempunyai feature free cancellation, agar kita masih bisa meng-adjust nya tanpa tambahan atau potongan biaya, apabila setelah visa di dapat kemudian kita masih ingin melakukan perubahan baik tanggal mapun akomodasinya.
3. Print-out reservasi penginapan atau akomodasi (bila ada)
4. Print-out reservasi semua tiket transportasi pulang dan pergi, juga tiket antar negara (terutama jika anda mengunjungi lebih dari 1 negara).
5. Itinerary perjalanan selama berada di negara Schengen, termasuk tanggal dan alamat tinggal.
6. Pas foto ukuran 4.5x5.5cm (tetapi ada negara tertentu yang tidak mempermasalahkan ukuran tersebut, atau juga ada yang mensyaratkan ukuran berbeda dari ukuran standar. Sehingga, sebaiknya cek dulu di websitenya sesuai negara tempat ada membuat visa).
7. Travel insurance. Jangan lupa untuk menyertakan dokumen yang menunjukkan bahwa kita sudah membeli asuransi perjalanan, bisa berupa print-out dari email konfirmasi pembeliannya. Pilihan travel insurance ini beda-beda ya,, perhatikan jenisnya sesuai kebutuhan dan juga apakah single atau multiple entry. Pembelian travel insurance ini, bisa dilakukan secara online juga lho, misalnya lewat situs ini http://www.moneysupermarket.com/
8. Print-out bank statement yang menunjukkan mutasi rekening dan saldo anda selama 3 (tiga) bulan terakhir. Ini berguna untuk memberikan keyakinan terhadap mereka bahwa kita memiliki dana yang cukup untuk bertahan hidup (haha bahasanya..), selama berada dalam perjalanan di Eropa tersebut.
9. Uang cash untuk membayar pembuatan visa nya. (Ini tiap embassy sepertinya berbeda jumlahnya, cek dulu ya untuk update infonya)
10. Surat keterangan bekerja dari kantor atau unit kerja kita (bagi pekerja), atau surat keterangan studi  dari sekolah atau universitas (bagi pelajar atau mahasiswa).
11. Apabila anda menggunakan paspor dinas (service passport), maka biasanya anda perlu untuk meng-attach surat rekomendasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di negara tempat kita tinggal dan mengajukan pembuatan visa (misalnya saya nih, membuat visa nya di Kedutaan Italia di London. Maka, saya harus membawa surat rekomendasi dari perwakilan KBRI di Inggris, di London).

Nah, setelah mempersiapkan syarat-syarat di atas, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah membuat appointment di Konjen Italianya atau di kantor tempat kita akan membuat visa Schengen tersebut. Kenapa perlu bikin janji dulu? karena dalam satu hari kantor tersebut menerima banyak sekali permohonan visa dan memberikan pelayanan lainnya, sehingga untuk memastikan kita memperoleh slot dan nomer antrian, termasuk jadwal untuk melakukan wawancara nantinya, maka kita harus membuat appointment dulu ya.
Beda cerita bagi pemegang paspor dinas, kebanyakan tidak perlu membuat appointment khusus ya, karena biasanya nyaris tidak ada wawancara secara formal, dan akan dilayani di loket khusus yang terpisah dari loket untuk layanan umum lainnya.

Langkah selanjutnya adalah memeriksa dan memastikan lagi kelengkapan persyaratan dokumen nya ya, dan usahakan untuk datang pagi-pagiii banget agar lebih cepat dilayani, dan semisal ada kekurangan persyaratan, anda masih bisa mengurus dan balik lagi di hari yang sama. Wawancaranya sih sebenarnya tidak seseram yang kita bayangkan, just put in mind, kalau ini adalah prosedur normal yang memang harus dilalui. Kebanyakan pertanyaannya sih terkait dengan seputar rencana perjalanan, data diri, dan aktivitas yang kita akan lakukan waktu bepergian itu. Bisa sih dianggap sebagai formalitas saja, tapiii tidak bisa juga anda remehkan ya,..Kadang-kadang jika beruntung, wawancara ini akan dilakukan sambil ngobrol-ngobrol saja dengan petugasnya, tapi kalau lagi agak apes yaa,. bisa juga wawancaranya serius, hehe..Sehingga, jangan cengengesan dan terlihat tidak profesional ya saat diwawancara. Sikap optimis dan percaya diri saat menjalani wawancara biasanya ikut menentukan keputusan granted atau tidaknya visa kita. Pengambilan sidik jari secara biometrik juga akan dilakukan dalam proses pembuatan visa ini, Selebihnya, berdoa yang banyak yaa semoga visa nya granted.

Well, sepertinya itu dulu deh ya pembahasan tentang pembuatan Visa Schengen. Semoga cukup mudah disimak dan dimengerti. Tulisan ini berdasarkan pengalaman saya di Konjen Kedutaan Italia ya, secara umum sih sama lah syarat-syaratnya, tetapi jangan lupa untuk cek di website jika kemungkinan ada tambahan dokumen lain yang diminta dari Kedutaan lain. Jika ada yang masih bingung, silakan tinggalkan pertanyaan, atau langsung email saya ya..
Selamat menyiapkan persyaratannya, dari sini saya mendoakan semoga prosesnya lancar, dan visanya bisa di dapat. Sekalian, titip doa juga ya untuk saya, semoga bisa bikin Visa Schengen lagi suatu waktu nanti, hehehehe.

No comments:

Post a Comment